Kebiasaan mandi setiap hari mungkin sudah menjadi rutinitas umum untuk menjaga kebersihan tubuh. Namun, seorang dokter kulit menyarankan bahwa tidak perlu mandi sesering itu untuk menjaga kesehatan kulit.
Dilansir detik.com, menurut dr. Mary Stevenson, seorang dermatolog asal New York, AS, mandi dua atau tiga hari sekali sudah cukup, tergantung pada gaya hidup masing-masing individu. Faktor-faktor seperti kondisi kulit, usia, dan aktivitas harian mempengaruhi seberapa sering seseorang sebaiknya mandi.
Bagi mereka yang tidak terlalu aktif atau lebih sering berada di dalam ruangan ber-AC, mandi dua atau tiga hari sekali bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, bagi yang rajin berolahraga, terutama setelah beraktivitas fisik, mandi setelah latihan sangat dianjurkan. Keringat dapat membuat tubuh lembap dan rentan terhadap pertumbuhan bakteri kulit.
Tidak hanya seberapa sering mandi, tetapi cara mandi juga penting. Dr. Mary menekankan bahwa tidak perlu membersihkan seluruh tubuh setiap kali mandi, menekankan aspek personal dalam menjaga kebersihan diri.
"Orang-orang cenderung menyabuni keseluruhan tubuh, padahal tidak terlalu perlu. Kalian hanya perlu mencuci ketiak, selangkangan dan kaki. Area tubuh yang sering bau," tuturnya, seperti dikutip dari The Sun.
Dr. Mary berargumen bahwa sabun merupakan deterjen yang memecah lapisan minyak paling atas pada kulit. Lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung kulit dan menjaga sel-sel kulit tetap terhidrasi.
Memakai sabun terlalu berlebihan bisa menghilangkan lapisan ini dan membuat kulit rentan menjadi sensitif. Maka dari itu dia menyarankan agar tidak mandi setiap hari dan menggunakan pembersih dengan formula lembut.
"Carilah produk pembersih untuk kulit sensitif atau bayi, karena biasanya produk-produk khusus bayi diformulasikan untuk kulit sensitif," pungkasnya.
© Copyright 2024 Bawara Jabar - All Rights Reserved